Catatan Santri : Senandung Al Quran

Santri tidak akan pernah melupakan jasa pondoknya. Inilah alur mainstream yang ada, bahwa Pondok Unforgetable "Pondok tidak akan terlupakan". Maka semua hal yang ada di pondok, pastilah setiap santri akan ingat semuanya, mulai dari program kegiatannya yang unggulan maupun yang ringan, dari urusan antri di mathbah sampai dengan iqob yang bikin baper para santri. Bagi santri yang satu ini, sebut saja dia dengan Didhan, diantara memory yang masih terpendam erat di ingatannya adalah tentang momen tatkala para santri selepas sholat shubuh, ashar maupun maghrib. Momen ketika mereka memulai dan mengakhiri baca Al Quran mereka dengan bersenandung doa Al Quran yang sampai saat ini masih ia lakukan.

Catatan Santri : Senandung Al Quran

Baca arikel sebelumnya "Sudah Ditanggung Allah Ta'ala"

Jam di kamar kibar sudah menunjukkan jam 16.15 WIB, sontak membuat Didhan dan teman-teman sekamar bergegas mengambil perlengkapan mandi untuk  mempersiapkan diri sholat Maghrib. Antrian santri sudah panjang di setiap kamar mandi. Begitupun Didhan turut membaur dengan antrian yang sudah mengular tersebut. Sambil dihiasi dengan gelak tawa, obrolan ala santri. 

"... Sstt intabih al-jasus ! takallam billughah rosmiyah yaa tholib !...."

Terdengar serua dari ujung kompleks kamar mandi, yang ternyata adalah salah satu dari qismul lughah rayon. Seruan itu ternyata tak menyurutkan obrolan hangat di sela-sela antrian panjang para santri yang hendak mandi sore tersebut. Meski, semakin jeli saja mereka ketika ngobrol. Mak yang muncul dari obrolan mereka adalah percakapan-percakapan dengan bahasa Arab. 

"....Syakhshun fii....? (siapa yang di dalam ?)

" Man fil hammam..."
("Siapa yang di dalam kamar mandi ? )

Seru beberapa santri di depan kamar mandi.  Menghiasi hajat besar santri (mandi dan sebagainya). 

Pukul 16.45 Didhan dan yang lain, nampak sudah berpakaian rapi. Berpakaian serba rapi ;  sarung dengan kemeja yang dimasukkan plus ikat pinggangnya, serta tak lupa peci, sajadah, al quran yang menghias penampilan ciamik Didhan layaknya model ala santri.

Pukul 17.00 Didhan dan santri lainnya sudah berada di Masjid Jami' Pondok tercinta. Sudah terdengan berbagai macam aktifitas santri di dalam masjid. Ada yang tilawah Al quran tapi ada juga yang membaca buku-buku pelajaran mereka.

Tidak selang lama, ada salah satu kakak mudhabir qismu ta'lim yang memulai dan mengajak para santri untuk membaca Al Quran. 

Diawali dengan shalawat, kemudian asmaul husna, ditutup dengan doa senandung Al Quran.

"Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin tibbil quluubi wa dawaaiha
wal-'afiayati abdani wa syifaaiha 
wa nuuril abshari wa dhiyaaihaa
wa 'alaa alihi wa shahbihi wa sallim"

Bismillahi bada'naa wal hamdu lirabbinaa
Washalatu wa salam linabi habiibinaa
Yaa Allah Yaa Rabbanaa Anta maqshudunaa
RidhaKA mathlubuna dunyanaa wa ukhranaa
dan seterusnya...

Allahumma 'azhzhim Raghbatii fil Qurani
waj'alhu nuuran libashiratii
wasyifaan li shadri
wa dzahaban li hammi wa huzni
wa zayyin bihi lisani
wa jammil bihi wajhi 
wa qawwi bihi jasadi
warzuqnii haqqa tilawatihi
waj'alni min ahlihi
dan seterusnya...

"Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin tibbil quluubi wa dawaaiha
wal-'afiayati abdani wa syifaaiha 
wa nuuril abshari wa dhiyaaihaa
wa 'alaa alihi wa shahbihi wa sallim"

Inilah beberapa lirik senandung yang selalu dihati dan masih diamalkan oleh Didhan, bukan karena ta-asub, tetapi sebagai doa yang dipanjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun sebagai pelepas rindu kepada pondok. Senandung inilah yang masih juga terdengar di bilik-bilik para santri, bahkan di masjid-masjid, halaqah-halaqah santri, meski mereka sudah berusia lanjut tetapi semangat mereka masih tetap menyala-nyala.

Wahai para santri, bersyukurlah dan berbahagialah dengan karunia Allah Ta'ala dengan kesempatan yang Dia berikan sehingga anda semua bisa belajar ulumuddin di pondok dengan berjuta memori indah dan juga sebagai jariyah bagi para asaatidz. Allahu musta'an. Billahi sabilil haq. Fastabiqul khairat.


Subscribe to receive free email updates: