Modul Kunci Sukses Untuk Belajar Peserta Didik



Modul merupakan salah satu instrumen penting dalam sebuah pembelajaran. Dengan modul tersebut, proses pembelajaran akan lebih terarah dan mudah. Selain itu masih banyak keuntungan yang akan didapatkan baik oleh siswa atau guru yang membuat modul tersebut. 

Pada dasarnya, modul berisi terkait materi serta perintah-perintah dari guru kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sehingga hal tersebut akan sangat membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan dalam sebuah pembelajaran. 

Di pihak siswa, kehadiran modul pembelajaran yang ditulis oleh guru akan sangat bermanfaat sekali. Salah satu fungsi modul di antaranya adalah membuat siswa bisa belajar secara mandiri serta mengetahui arah kompetensi yang akan dicapai dari pembelajaran tersebut. 

Selain itu, tentu saja masih banyak lagi manfaat yang akan dirasakan siswa dari modul tersebut. Sementara itu, di pihak guru, modul juga akan sangat membantu meskipun dalam penyusunannya membutuhkan tenaga dan pikiran. 

Paling tidak, berikut ini adalah hal-hal yang akan dirasakan guru setelah membuat modul pembelajaran untuk anak didiknya. 

Menimbulkan Merasa Puas

Modul tidak jauh berbeda dengan karya tulis yang lainnya. Ketika modul tersebut dirasakan manfaatnya oleh para siswa, atau mungkin juga modul tersebut digunakan oleh guru lainnya, maka akan menghadirkan rasa puas yang luar biasa. 

Namun yang pasti, kepuasan tersebut akan hadir ketika modul tersebut dapat mengantarkan anak didik sukses dalam belajar. 

Terbebas dari Rutinitas

Modul akan membuat guru dan siswa terbebas dari rutinitas. Bukan berarti guru dan siswa bebas dari kegiatan belajar mengajar. Namun kebebasan tersebut lebih mengarah kepada kebebasan dari rutinitas persiapan belajar dan mengajar. 

Belajar Jadi Tepat Sasaran

Dengan modul, maka pengajaran  akan lebih tepat sasaran. Tidak ada waktu terbuang untuk mempelajari hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dalam satuan pelajaran tertentu. 

Yang terjadi dalam pembelajaran tradisional biasanya mengandalkan buku pelajaran yang tebal. Keluasan bahasan dalam buku tersebut terkadang bisa membuat guru dan siswa bingung sendiri. Guru dan siswa tidak tahu tingkat kepahaman dari banyak topik dalam buku tersebut. 


Subscribe to receive free email updates: