Waspada, Ketidaksiapan Yang Berbuah Pahit

Alhamdulillah, atas karunia yang melimpah dari Allah Subahanahu Wa Ta'ala. Terlebih nikmat kemuliaan di jalan ketaatan-Nya. Masuk di hari ke 17 bulan Sya'ban 1439 H. Semakin menambah kesungguhan kita untuk bersyukur kepada Allah Ta'ala. Hal ini bermakna pula bahwa munculnya keseriusan kita untuk menyongsong hadirnya bulan mulia, Bulan Ramadhan 1439 H. Karena kita juga perlu waspada ketidaksiapan yang bisa berbuah kepahitan. Dikarenakan ketidakseriusan kita dalam mempersiapkan diri masuk di bulan mulia, Bulan Ramadhan 1439 H.

Ramadhan karim

Ramadhan adalah momentum tepat bagi setiap hamba yang beriman untuk menakar dan memantaskan dirinya di hadapan Rabb nya. Ramadhan adalah saat yang tepat bagi seorang mukmin untuk menguatkan keyakinan, amal dan pemahamannya tentang arti kehidupan. Di bulan Ramadhan inilah kita ditempa dengan tempaan rabbaniyah dengan implikasi dan keniscayaan mendapatkan kemuliaan yang tiada terhingga banyak dan besarnya.

Menelisik dan memahami bahwa di bulan Ramadhan, seorang mukmin "dipanggil" Allah Ta'ala dengan panggilan mulia. Panggilan ini diperuntukkan hanya kepada golongan orang beriman saja untuk melaksanakan tugas mulia.

َيَايُّهَاالِّذين اَمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذىن من قبلكم لعلكم تتقون

"Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa"

Panggilan ini merupakan keharusan (baca : wajib) bagi tiap orang yang beriman. Agar bisa melakukan perintah ini tentu harus mengetahui dan memahami seluk beluk tentang perintah ini. 

Jangan sampai terjadi pada diri kita seperti yang disampaikan Imam Abu Bakr Azzur'i rahimahullah perkara yang wajib kita waspadai.

 التهاون بالأمر اذا حضر وقته

Yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Ketidaksiapan tersebut salah satu bentuk meremehkan perintah. 

Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal yang cukup, wawasan (ilmu) yang benar tentang perihal Ramadhan ini.

Muadz Bin Jabal radhiyallahu 'anhu berkata, 

Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah

Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar di atas,

Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya

Maka seharusnya kita yang sudah bertekad bertemu dan menjadikan Ramadhan esok adalah momentum besar untuk kesuksesan kita, sebaiknya kita mulai dengan langkah besar dan serius, dengan memperkokoh persiapan jelang bulan Mulia ini. Diantaranya adalah mencari ilmu tentang perihal Ramadhan dengan segala pernak perniknya.

Meskipun waktu kian dekat dengan Bulan Suci yang selalu kita rindukan, namun tetaplah semangat untuk melakukan berbagai persiapan ini. Daripada tidak sama sekali. Semangat gesssss.

Pantaslah bagi kita untuk belajar kepada generasi emas umat ini, generasi para shahabat radhiyallahu 'anhum. Mereka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan degan sebaik-baiknya. Bahkan persiapan mereka tidaklah ketika waktu tersisa sebulan bahkan sepekan lagi, namun setidaknya mereka mempersiapkan jauh sebelum datangnya bulan suci nan mulia.


كانوا يدعون الله ستة أشهر أن يبلغهم شهر رمضان

Mereka, para shahabat berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan

Prinsip mempersiapkan diri sebelum hadirnya bulan Ramadhan adalah keniscayaan terlebih untuk memperoleh keuntungan yang berlipat-lipat di bulan yang Suci itu. Dalam kita Lathaiful Ma'arif disebutkan tentang bulan ini untuk menjelang panen raya di bulan Ramadhan besok,


شهر رجب شهر للزرع وشعبان شهر السقى للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع

Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya'ban adalah bulan  untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa mengokohkan hati, jiwa dan jasad kita dalam jalan ketaatanNYA, kemuliaanNYA dan perlindunganNYA.

Subscribe to receive free email updates: