Penelitian Dua Pelajar SMAN 8 Yogyakarta ini Menjadi Finalis Intel ISEF 2018

Dua Pelajar asal SMAN 8 Yogyakarta, Ignatius Vito dan Attar Husna Fathiya, yang saat ini masih duduk di kelas XI, sukses dengan berhasilnya mereka berdua menggondol Medali Emas dalam OPSI 2017, dan yang lebih membanggakan lagi dua pelajar hebat ini masuk dalam Finalis Intel ISEF 2018 dan mereka di bulan Mei tahun ini beserta empat pelajar finalis lainnya akan menjadi kontingan Indonesia ke Pittsburgh Pennsylvania USA. Sebenarnya apa karya penelitian mereka berdua sehingga bisa lolos menjadi finalis Intel ISEF 2018 bahkan bisa beruntung ke negeri Paman Sam itu ? 

Baca Juga : 

Vito dan Husna, begitu keseharian di sekolah panggilan mereka. Mereka berdua mampu menggapai prestasi membanggakan ini bukan kebetulan, namun memang upaya atas kesungguh-sungguhan mereka dalam mencapai prestasi yang maksimal. Judul penelitian dua pelajar SMAN 8 Yogyakarta yang lolos dalam kompetisi antar peneliti muda ini berjudul Pengaplikasian Laser Distance Meter pada Rem Otomatis Sepeda Motor untuk Mengatasi Kecelakaan Lalu Lintas.

Sebuah Inovasi sistem pengereman otomatis pada sepeda motor. Inspirasi mereka dari banyaknya kecelakaan sepeda motor di tanah air. Dibantu pihak sekolah, SMAN 8 Yogyakarta dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga (dikpora) DIY, mereka mampu menyelesaikan penelitian tersebut dalam waktu 13 bulan.

Sistem pengereman otomatis pada sepeda motor itu menggunakan pengkombinasian rumus pemrograman laser distance meter (alat ukur) dan motor stepper (actuator) sebagai dasar perintah pengoperasian alat rem. Alasan dua pelajar ini memilih laser distance meter sebagai alat ukur karena alat ini memiliki keunggulan akurasi yang tinggi dibandingkan alat ukur lainnya. Misalnya alat ukur sensor sonar, mereka menganggap kurang akurat dan tidak mampu mengukur sampai sudut dengan sempurna pada kemiringan jalan.

Sistem pengereman otomatia itu, mereka padukan dengan mekanika pengereman sepeda motor melalui motor stepper yang terhubung dengan kaliper. Kerja motor stepper yang diatur sistem pemrograman menunjukkan sinkronisasi dengan laser distance meter sehingga laju sepeda motor dapat melambat dalam jarak yang telah ditentukan (kaliper berfungsi melakukan pengereman secara otomatis).

Alat ukur mendeteksi jarak minimum, alat pemrograman, yang digunakan adalah aglino, akan mengirimkan perintah kepada stepper motor. Pengereman secara otomatis kemudian dihasilkan dengan menggunakan IC driver motor, L298n. Ketika ada objek mendadak yang muncul pada jarak minimum maka alat ini langsung bekerja. Alat ini akan terpisah dari rangkaian asli sepeda motor atau merupakan sistem hidraulik tambahan. Jadi akan ada rem manual yang memang bawaan dari sepeda motor dan alat remn otomatia ini.

Inovasi du pelajar SMAN 8 Yogyakarta ini memang masih memiliki kekurangan. Mereka baru bisa mengaplikasikan laser distance meter dan memadukannya dengan mekanika sepeda motor, tetapi belum mengkaji tentang faktor kecepatan, kemiringan jalan dan sistem anti penguncian rem (ABS/anti lock braking). Untuk itulah, mereka berdua masih bertekad inovasi-inovasi tambahan untuk menyempurnakan.

Inovasi Vito dan Husna ini sebenarnya sudah terdapat pada beberapa mobil, namun masih sangat jarang pada sepeda motor. Semoga inovasi hasil penelitian cerdas dari dua pelajar SMAN 8 Yogyakarta ini bisa menjadi inspirasi bagi pelajar-pelajar di Nusantara ini. Nantikan ulasan-ulasan hebat lainya tentang prestasi para civitas akademika di negeri ini. Sukses selalu untuk kita semua dan maju terua pendidikan Indonesia.




Subscribe to receive free email updates: